Meneladani
Haji & Umrah
Rasulullah

Insyaallah, segera HADIR

01-01-24

Meneladani Haji & Umrah Rasulullah

Mukadimah

Buku Meneladani Haji dan Umrah Rasulullah berikhtiar untuk menyajikan bimbingan haji dan umrah selaras dengan tuntunan Nabi.
Atas pertimbangan sebagai buku panduan yang bersifat praktis dan aplikatif, beberapa hal seumpama teks Alquran atau hadis, sumber lengkap penulisan dan perbedaan pendapat di antara para ulama seputar haji dan umrah tidak dimuat dalam buku ini.
Semoga buku ini dapat memudahkan pemahaman manasik haji dan umrah sesuai jejak Nabi Muhammad.

Memedomani Nabi membuahkan cinta dan ampunan Allah (QS. Ali `Imran: 31). Menenteramkan jiwa, menyejukkan hati, dan menyamankan kalbu adalah hikmah lain dari berpijak kepada Nabi. Mencontoh Nabi mudah dan berkah.

Mudah-mudahan haji dan umrah yang ditunaikan menjadi sebab pengampunan atas dosa-dosa. Semoga shalawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad r, keluarga dan para sahabatnya. Amin

See Our Work

Latest Projects

Meneladani Haji dan Umrah Rasulullah

Nabi Muhammad memerintahkan, “belajarlah kalian manasik (umrah dan haji) kepadaku.” (HR. Muslim).

Selain ikhlas hanya untuk Allah, syarat keberterimaan ibadah adalah menjejaki cara ibadah Nabi. Memedomani Nabi membuahkan cinta dan ampunan Allah (QS. Ali Imran: 31). Menentramkan jiwa, menyejukkan hati, dan menyamankan kalbu adalah hikmah lain dari berpijak kepada Nabi. Mencontoh Nabi mudah dan berkah. 

Sahabat Jâbir bin ‘Abdillâh telah merekam jejak umrah dan haji Nabi Muhammad secara lengkap dan tuntas. Imam Muslim memuatnya dalam kitab kumpulan haditsnya; nomor hadits ke-2941. Bagian awal hadits memuat kisah yang menyentuh tentang makna meneladani Nabi. Cerita tentang keinginan besar para sahabat untuk menjejaki tata cara haji dan umrah Nabi. 

“Nabi tinggal di Madinah,” Jâbir mulai bercerita, “selama sembilan tahun; dan tidak pernah menunaikan haji. Pada tahun ke-10, Nabi mengumumkan kepada para sahabatnya, bahwa ia akan berhaji pada tahun itu. Orang-orang pun -dalam jumlah yang amat banyak- berdatangan ke Madinah. Semua mereka berkeinginan untuk mencontoh Nabi, menyaksikan langsung bagaimana Nabi berhaji, dan melakukan apa yang dilakukan Nabi.”

Jarak yang jauh bagi para sahabat Nabi yang tidak tinggal di Madinah dan walaupun dengan berjalan khaki bukan penghalang untuk membulatkan tekad agar dapat berhaji bersama Rasulullah, agar bisa memijakkan kaki di bekas pijakan Nabi. Begitupula bagi `Asmâ` binti ‘Umays yang sedang hamil tua. Ia pun melahirkan sesaat sebelum berihram dari Dzul-Hulayfah. Tentu bukan hal mudah bagi wanita yang baru melahirkan untuk menunaikan haji. Namun, kondisi demikian bukan penghalang baginya untuk tetap berhaji bersama Rasulullah.

Kelak kemudian, haji pada tahun ke-10 tersebut menjadi haji pertama dan terakhir para sahabat bersama Rasulullah. Nabi wafat di awal tahun ke-11 Hijriah.

Ruang dan waktu telah membatasi kita untuk dapat berhaji dan berumrah bersama Rasulullah, tetapi meneladani haji dan umrah Rasulullah tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan. Apa pun, seharusnya tidak menjadi penghalang bagi kita untuk meneladani Rasulullah. Semoga haji pertama dan terakhir para sahabat bersama Rasulullah. Nabi wafat di awal tahun ke-11 Hijriah.

Ruang dan waktu telah membatasi kita untuk dapat berhaji dan berumrah bersama Rasulullah, tetapi meneladani haji dan umrah Rasulullah tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan. Apa pun, seharusnya tidak menjadi penghalang bagi kita untuk meneladani Rasulullah. Semoga.

Ben Djali

Buku Manasik Haji dan Umrah ditulis semenjak tahun 2005. Alhamdulillah, hingga saat ini buku tersebut masih dicetak; setiap tahun.

Scroll to Top